Senin, November 24, 2008

cara mudah cari data kecepatan perjalanan


Saya ada sedikit pemikiran terutama bagi rekan rekan yang kerjanya di perencanaan atau manajemen dan rekayasa lalu lintas yang butuh data data yang instant dan cepat sebagai bahan analisis terutama kecepatan perjalanan.

Memang konsep ini sangat sederhana akan tetapi dapat sebagai referensi di dalam menentukan kebijakan manajemen lalu lintas. Akan tetapi sangat mempengaruhi terhadap kantong yang selama ini ada dana untuk biaya survey menjadi tidak ada sama sekali abissssss deh.


Di seoul, di dalam mencari kecepatan perjalanan kendaraan dibangun system wireless detector di tiap tiap simpang kemudian pemerintah memberikan semacam detector yang dipasang di tiap kendaraan sample sebanyak 1800 buah secara gratis, coba hitung berapa besar biaya untuk membangun system itu .

Kemudian detector tersebut akan mendetecsi setiap kendaraan yang melalui persimpangan di beberapa tempat kemudian data di kirim ke ruang kendali.

Kebetulan di Dishub Kota Pekanbaru dan beberapa vendor kendaraan umum telah memasang gps, dimana peralatan tersebut adalah untuk mendeteksi lokasi kendaraan patroli kapan aja dan dimana aja (jadi anggota patroli nggak bs macam macam deh) akan tetapi di dalam gps tersebut juga dapat mendeteksi kecepatan kendaraan pada ruas ruas jalan. Kapan aja.

Peralattan ini saat ini juga udah di jual bebes dengan harga 3 juta rupiah tinggal kita bayar biaya gprs aja paling mahal 50 ribu sebulan

Selain itu peralatan gps yg dimiliki di mobil patroli dishub aku juga bekerjasama dengan penyedia jasa taxi yang memiliki 250 buah armada secara tidak langsung udah punya sample sebayak 250 kendaraan yang tiap waktu mondar mandir di dalam kota.

Artinya kita kan dapat data secara acak kendaraan dan kecepatan kendaraan tersebut di tiap ruas jalan. Disitu kita dapat mengambil data kecepatan setiap saat dan setiap waktu dan data tersebut tersimpan di history sehingga data yang telah lampau pun masih bisa diakses.

Memang kondisi ini kurang masuk akal dan kurang representative pengambilan datanya apabila sample gpsnya sedikit sehingga kemungkinan kendaraan melalui suatu ruas jalan juga semakin kecil, akan tetapi menurut hemat saya ini lebih akurat dari pada menggunakan survey MCO apalagi sample yang di dapatkan Cuma sedikit sekalii jd biasnya lebih besar.

Ya memang kelemahannya nanti adalah jumlah sample yang dimiliki semakin banyak yang menggunakan gps ya semakin banyak data yang kita kumpulkan apalagi kalau di perkotaan dengan menggunakan taxi semakin manyak maka data yang dikumpulkan jg semakin banyak.

Sebetulnya konsep penggunaan gps untuk angkutan umum khususnya AKAP dan AKDP adalah sangat di terapkan atau digunakan sebagai perlengkapan standart, sehingga regulator dapat manfaat yang cukup banyak dengan adanya peralatan ini contohnya :
Penyimpangan Trayek gampang diatasi karena dia termonitor.
Jumlah kendaraan yang operasi dan tidak beroperasi juga termonitor.
Dapat mengetahui kondisi lalu lintas terkini karena lokasi kendaraan juga termonitor.
Data kecepatan ruas jalan nasional dan propinsi di ketahui.

Tinggal apa yang kita mau.

Ya mungkin ini hanya sekedar ide yang kami coba yang kebetulan di kami ada dari pada beli alat detector kecepatan yang masih cukup mahal sedangkan yang ini digunakan menggunakan jasa internet dan berkawan dengan penyedia jasa gps.

Aku butuh masukan kira kira ada lagi nggak yg lebih gampang untuk mencari data yang kita butuhkan dapat tercapai dengan biaya yang terjangkau,

Sehingga prinsip biar rugi dikit tapi untung banyak dapat kita capai, yaaa hanya sekedar untuk mengganjal perut, ngganti genting rumah ama jalan jalan ke eropa lah kata mas Gaguk Kartolo.

1 komentar:

  1. Sayang di Purwakarta belum ada yang pake gps, kebanyakan pake speedometer bisa ngga ya.... Ko?

    BalasHapus